The guy has zero accountability, never own up to any failures.

Tidak lelah mengingatkan bahwa perempuan bekerja itu BUKAN sesuatu yang baru. Perempuan sejak dulu sudah bekerja - sbg petani, pedagang, pelinting rokok, kuli panggul, pelayan, bahkan ibu susu bagi perempuan kaya/ningrat.

Sekarang, perempuan bisa melakukan pekerjaan yg dulu hanya dilakukan laki-laki. Pekerjaan dg upah layak, pekerjaan yg dianggap terhormat. Masyarakat misoginis bukan gak suka perempuan bekerja. Mereka gak suka perempuan bekerja diupah layak & dihormati sbgmn mestinya.

Lebih seru dari panjat pinang. Benderanya bisa diganti aneka goodies

ngabdul Ada pakde panjat pinang yg elevasinya begini, di Kali Malang kayaknya

Itu bukan anak Soeharto saja. Sampai skr perusahaan2 sawit besar dan tambang jg masih begitu. Bawa aparat buat mengusir masyarakat, banyak yg ditembak sampai mati

Indonesia deflasi kan? Harga2 turun Tapi ternyata ada pengecualian: jasa2 monopoli BUMN seperti tol Tetap naik

Kalau benar begitu, mestinya cuma sementara dong, menghabiskan stok saja. Habis itu mereka mengurangi produksi supaya tak jual rugi lagi. Tapi kayaknya ga begitu karena harga murah garmen Cina ini sdh berlangsung lama

Atau: ya dinikmati saja harga murah itu. Rakyat Indonesia yg kebanyakan masih miskin/hidup pas2an bisa beli baju murah. Sisa uang bisa buat belanja yg lain. Total konsumsi meningkat, ekonomi lbh bergairah Ongkosnya: pabrik tutup, belasan ribu orang kena PHK. Tapi di sisi lain

Warga menengah ke bawah sehari-harinya aja udah simalakama kayak gini

Selalu menikmati penerbangan ke Labuan Bajo. Ambil kursi F. Semua gunung di pulau Jawa - Ciremai, Slamet, sampai Ijen -- plus Gn Agung dan Gn Rinjani, kelihatan semua. Tambora malah pas di atas kawahnya Waktu mendarat, pemandangan pantai2 dan marina Labuan Bajo juga keren

Saya takut masa depan Indonesia di tangan Prabowo tapi saya juga berharap -- dan akan senang kalau -- ketakutan tersebut ternyata salah. Lebih baik kita salah dan Indonesia ternyata baik2 sj drpd sebaliknya kan? Jadi saya ga menganggap ada yg salah dengan paragraf terakhir

Bayangin kalau ga ada teknokrat Berkeley, keuangan negara udah ancur kayanya dipegang Ibnu Sutowo Kalau liat sejarahnya yang save the day setelah kejadian ini ity teknokrat Berkeley btw. Korupsi Pertamina bisa ditahan efeknya karena para teknokrat Berkeley

Jantung bekerja lebih santai kalau pergi dr Jakarta Di Jakarta rata2 RHR 53 di Labuan Bajo langsung turun jd 48

Karena itu angka pengangguran Indonesia yg rendah — 4,8% katanya — itu omong kosong. Menganggur itu privilese orang kaya

Banyak sekali yang seperti ini. Usaha2 yang harusnya bisa berkembang menjadi bisnis besar dan menciptakan pekerjaan2 formal bergaji layak akhirnya tetap kerdil. Penyebab utama kehancuran kelas menengah

Kok bisa ya bahasa Turkiye lebih dekat ke bahasa Itali, Finland, dan Rusia drpd ke bahasa Yunani, Arab, Kurdi, Hongaria, wilayah2 yg lbh dekat dan dulu pernah jd bagian Kesultanan Usmani

ngabdul Pemerintah yang waras itu harusnya mengembangkan yang kecil, bukan meromantisasi yang kecil. Ini paradigma yang salah