Twitter Beğeni Hilesi

Black September di IFI kemarin.

Bijimana ceritanya sepakbola akan ajur krn ada banyak orang yg omon-omon soal politik? Kalo ajur krn urusan sepele begini, mestinya kita udah di Piala Dunia pada masa Orba ketika omon-omon politik adl haram?

Wagu dan aneh dan telalu dipaksakan juga buanyak banget muncul dari argumen2 yg pro fenomena timnas anyaran ini (mis: nyamain naturalisasi kita dg Prancis). Gak apa-apa. Sotoy kan awal dr (ber)pengetahuan. Rocky juga mungkin perlu belajar urusan bola, sebagaimana yg lain juga.

Beli barang-barang cetakan yg sebelah kiri, dapat barang yg sebelah kanan. Kontak D.T.O kalo kepengen.

Ini tulisan yg penting utk dibaca

Kepengurusan organisasi (termasuk parpol) membutuhkan cap pemerintah utk jadi sah adl salah satu barang Orde Baru yg bertahan begitu lama sampai hari ini. Bahwa gak ada satu pun (CMIIW) partai politik memproblematisir ini adalah pertanyaan penting lainnya.

Gak akan pernah ada timing yg pas buat memgkritik utk orang2 fanatik (fanatik dlm urusan apapun). Dalam sejarah, contohnya banyak banget.

Dari tadi saya gak berpura-pura gak tahu utk apa yg sebenarnya saya ketahui. Tapi kalo ada yg mau main kartu humble-brag, boleh juga. Mohamad Fuad bisa fasilitasi dg Space kami berdua soal topik ini Tampaknya beliau ketrigger dg twit saya yang ia kutip ini.

Jangan ngatain homo sapiens, dong. Kita kan kerabat jauh.

Tokoh2 pergerakan nasional yg meyakini gagasan ttg Indonesia umumnya gak lahir dari keluarga yg menderita. Mereka menemukan Indonesia melalui aktivitas membaca. Tapi, gak suka membaca jelas bukanlah kehinaan, walau saya masih percaya punya keinginan membaca adl karunia.

“Berumah di angin” emang istilahnya Rendra, tapi kapan Rendra menerangkan istilah itu sbg “gak paham problem rakyat”? Kowe sakjane wis moco pidatone Rendra thn 1975 kuwi po waton nggedabrus?

Membaca buku sepakbola. Mana yang sudah ada di rak bukumu pren?

Problem infrastruktur PON 2024 ini tragis benar. Event besar yg kegagalannya datang di saat yg simbolik: Ujung dr 10 tahun kekuasaan yg sangat merayakan pencapaian-pencapain fisik alias infrastruktur ditandai oleh — salah satunya — event besar yg porak poranda infrastrukturnya.

Lesgowwww